31
Mei 2010
Ada seribu kenangan yang melekat pada sesuatu yang biru
itu sungguh, dan setelah kusadari ku tak lagi bersama biru itu, ku tinggalkan
kengan bersama kecilnya ruangan, bersama ramainya teman, bersama sunyinya
raungan anjing malam. Ku tak ingin lagi membuat kenangan itu menyakiti kalian,
yang mulai belajar besar, mulai memberikan suatu kenyataan yang membirukan
mata, yang dapat membuatnya haru, atau kelabu, sadarilah kawan,........dan kita
mulai belajar lagi dan lagi, dari sudut yang terkecil sampai kebagian yang
paling sulit untuk di lalui meskipun kita tinggal sendiri- sendiri sekarang.
Tetapi tenang ada sejuta kekuatan yang tersimpan di hati
kalian sungguh, itu bisa kalian rasakan sendiri, dan itu terlihat dari setiap
kerlingan mata yang pecah akibat terhentak, jatuh dan terhenyak oleh desakan
kata- kata yang tajam dari senior kalian yang sulit untuk mengerti kalian, karena
kalian beradu dengan proses, karena kalian ditempah menjadi pejuang bukan
pecundang yang dapat terhenti oleh kenyataan, karena kita adalah impian yang di
beri sumbu dilengkapi dengan bom waktu yang setiap saat dapat meledakkan hati
yang terdiam melihat kejayaan yang akan kalian persembahkan..... baiklah kami
tunggu semua impian itu menjadi kenyataan......
Semoga sedikit kata ini menjadi makna akan hari jadinya
kalian menjadi gabungan dari hati kami, dari impian kami, dari mata-mata tombak
yang terus kami asah hingga tajamnya tak perlu lagi di rasa, sehingga darah
dapat keluar dengan ikhlasnya. ketika kita mulai bergerak bersama, menjadikan
impian itu kenyataan yang dapat kita pertanggung jawabkan. Mungkin aku sebagai
salah satu senior kalian yang hanya dapat memaki kalian di kala itu yang hanya
dapat merendahkan perjuangan kalian yang mungkin kalian anggap hal itulah yang
tersulit yang kalian persembahkan, tunggu kawan bukan hal itu saja, itu baru
permulaan yang kalian rintis dari sekarang. Seperti halnya centong yang belajar
navigasi dan membuat jalur baru, seperti halnya tungau yang belajar memanjat
tebing cadas, seperti halnya beruang yang menuruni goa- goa dalam, seperti
halnya congek yang memulai olah raga di setiap harinya, seperti halnya kondor
yang memulai mengarahkan padlle atau apapun yang kalian mampu berikan sekarang
ku tau itu adalah sulit kawan. Nyawa, harga diri dan materi yang kalian
pertaruhkan untuk si biru yang satu ini, yang bahkan nanti membuat kalian
melihat pengorbanan yang kalian berikan tidak sia-sia senior,
Anggap saja ini suatu romantika dialektika dan
metamorfosa yang tak sengaja kukirimkan dari jauh........selamat bergabung
dalam ikatan erat MAPALA WARIS usaha kalian tak pernah kami anggap sia-sia
walaupu kecil adanya tapi kami anggap itu adalah hal yang terbesar yang pernah
kita rasakan bersama.......LESTARI.........
37/WRS/05/SAD
Nb:
Thanks to all crew Up Grading n all crew Mapala Waris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar